Arini terdiam beberapa saat, menjawab. “Kadang aku takut, kadang aku pikir bercerai lebih baik. Tapi ... entahlah.” “Devan sangat menyayangimu. Mama yakin dia tidak akan menceraikan kamu.” “Mama Risma juga bilang begitu.” “Sebaiknya kamu bertahan dan tidak usah menggugat.” “Mas Devan sudah tidak mau menyentuhku.” “Mama mengerti situasinya, dia tidak mau menyentuhmu karena tidak ingin menyakiti. Lalu keadaan membaik, dan dia sekarang enggan karena kamu yang membingungkan.” Arini terdiam lagi, mengingat kembali masa-masa bersama Devan dan ada Daren di antara mereka, baru menyadari bahwa momen itu sangat indah. Devan yang penuh perhatian kepadanya, menyemangatinya untuk tetap bisa melawan sakitnya. Lalu hadir Hening, dan dia yang tergerak memaksa Devan dan Hening menikah. Arini tidak me

