“Oh, haha. Mas nggak khawatir bu Risma marah?” tanya Hening, yakin keinginan Devan untuk menemaninya melahirkan terkendala sikap Risma yang tidak menyukainya. “Hm … aku malah punya rencana, ingin kamu melahirkan tapi dia tidak tahu,” jawab Devan. Hening tertawa menggeleng. Risma sudah mengetahui jadwal dia melahirkan nanti. Dia pasti akan terus memantau, terlepas dia yang masih menginginkan cucunya ini atau tidak. “Kenapa tertawa, Ning?” “Bu Risma, ’kan tahu jadwal aku melahirkan, Mas. Kamu apa nggak kebayang marahnya dia melihat kamu duduk di sampingku yang sedang melahirkan?” Devan tertegun sejenak mendengar kata-kata Hening yang sarat ketenangan. “Kamu itu, Ning,” decaknya sambil menjawil dagu runding Hening. “Di mana-mana perempuan itu seneng kalo ditemani suaminya saat melahirkan