Bab 67. Tenang Hening

1084 Kata

Bertrand tertawa menggeleng. “Nah, ini yang saya maksud. Jangan berpikir macam-macam.” “Duh, Dokter. Saya hanya tanya, soalnya saya sangat mengenal saudara sepupu saya itu, orangnya suka maksa-maksa gitu,” cemas Widya. Bertrand tersenyum kecil, begitu pula dengan Hening. “Tenang, Bu. Bisa kita atur, lagi pula bu Hening, ‘kan tinggalnya sama Ibu.” “Oh, iya ya.” “Iya, Ibu, ‘kan sudah punya nomor kontak saya, kalo ibu Hening punya masalah ya tinggal hubungi saya. Bu Hening adalah pasien prioritas saya, jadi Ibu nggak perlu khawatir. Saya yang bertanggung jawab penuh atas proses kelahiran cucu Ibu.” Akhirnya Widya bisa tersenyum puas mendengar kata-kata Bertrand yang meyakinkan, juga Hening yang menghela napas lega. Wajahnya berbinar-binar membayangkan proses melahirkan yang menegangkan,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN