Bab 133. Momen Panas di Kantor

1580 Kata

Kerinduan dan keinginan menyelimuti Devan dan Hening sore itu. Hening mendesah, merengek, membalas ucapan penuh rindu dan cinta dari Devan. Dia mencurahkan perasaannya yang sangat galau selama ini saat mengingat kisahnya dengan Devan dan dia yang tidak berdaya dengan semua yang dia alami. “Aku nggak mau membohongi diriku lagi, Mas,” ujar Hening dengan mata berkaca-kaca, merasa haru dan bahagia karena kembali berdekatan dengan Devan, pria yang pertama kali menyentuh jiwa dan raganya, dan dia yang ingin memiliki kebahagiaan bersama Devan dan tidak mau kehilangan. Devan b*******h mendengar curahan hati Hening, lelahnya seketika lenyap. Dia melupakan semua yang menjadi beban pikirannya. “Aku sangat mencintaimu, Hening. Nggak ada selain kamu di dalam hati dan pikiranku,” ucapnya gemetar, dia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN