Devan seolah kembali mendapatkan jati dirinya, b******u dengan perempuan yang sangat dia cinta. Mengingat dan mengenang Hening saja sudah membuatnya hidup, dan sekarang dia bahkan sudah berdekatan dan bisa menyentuhnya, dan dia merasa lebih hidup dan bersemangat. Devan senang Hening yang tenang saat dia sentuh. Hening juga diam saat tangan Devan menyelinap ke balik rok dan meraba-raba sela paha, pasrah ketika Devan membukanya, mengulurkan tangannya hingga menyentuh bagian intim tubuhnya. “Basah, Ning. Pasti enak sekali kalo aku masuki,” ujar Devan pelan. “Massss.” Hening mendesah panjang, dan sekujur tubuhnya gemetar, merasakan nikmat luar biasa karena sentuhan lembut Devan tepat di liangnya. Devan memang sangat pandai menelusuri bagian intim Hening, masih mengingat letak titik nikmat y