Hening kembali ke meja Devan dan tetap bersikap profesional. Dia sudah mampu menguasai diri dan lebih tenang, apalagi Devan yang langsung menyuruhnya untuk menjelaskan resep masakan kesukaannya tersebut di depan Edwin. Hening jadi lebih leluasa saat menjelaskan. “Hm, lebih baik kamu bicara dengan istriku langsung. Apa kamu keberatan? Ada waktu, ‘kan?” ujar Edwin, yang tidak mengerti sepenuhnya resep yang dijelaskan Hening kepadanya. Dia merogoh sakunya, meraih ponsel. “Sama sekali tidak keberatan, Pak,” tanggap Hening, menunduk hormat. Edwin menghubungi istrinya dan panggilannya langsung terhubung. Dia pun memperkenalkan Hening kepada istrinya yang sedang rebah santai di atas sofa. “Fira, ini Hening, masakan dia enak sekali dan kamu harus belajar darinya,” ujar Edwin dengan gaya santai