Hening sudah tiba di rumah larut malam, tentu saja Lastri terkejut. Hening sebelumnya mengatakan kepadanya akan menginap di hotel karena ada tugas tambahan malam ini. “Kok?” “Aku berubah pikiran, Bu.” “Duh, Ning. Bahaya nyetir sendiri malam-malam, kamu kok berani bener.” “Aku harus pulang, ada yang ingin aku ambil dan bawa besok ke hotel.” Lastri menghela napas panjang, dan dia yang sangat mengkhawatirkan Hening. Hening berjalan menuju dapur, dan memeriksa makanan di bawah tudung saji di atas meja makan, masih ada sisa lauk pauk, berupa tempe goreng dan sayur asam. “Lapar? Biar Ibu gorengin telur.” “Nggak usah, Bu. Ini juga sudah cukup. Tinggal dihangatkan saja,” ujar Hening yang tiba-tiba saja merasa lapar saat tiba di rumah. Dia mengambil piring, menaruh dua sendok nasi di atasny