Devan sudah selesai mandi dan dia ke luar kamar mandi dengan handuk di pinggang. Dia tersenyum tipis ke arah Arini yang duduk selonjor di atas tempat tidur sambil memainkan ponsel. Tampak Arini memperhatikan punggung putih Devan dan dahinya mengernyit, ada goresan luka berjejer di punggung Devan. Pikirannya langsung berubah kusut, padahal belum lama dia senang dengan pulangnya Devan ke rumah. Apalagi dia mendengar laporan dari Rere, bahwa Devan memang menginap di kantor semalam. Tapi dia jadi bertanya-tanya dengan siapa pula Devan tidur? Devan sudah rapi dengan pakaian tidurnya, duduk selonjor di sisi Arini, juga memainkan ponselnya. Arini lalu memperhatikan ujung bibir Devan yang luka. Merasa diperhatikan intens istrinya, Devan menoleh dan bertanya. “Kenapa melihatku begitu?” “Kenapa