Bertahan atau tersakiti?

1554 Kata
Jangan Lupa Follow Akun Penulis Oldhaayunie(Martina) Dan TAP LOVE CERITA INI YA. Thanks You. Happy Reading, Tiga hari di culik oleh Marlon, membuat Mariana harus menahan dirinya untuk tidak  mencintai  pria itu lebih dalam, gadis itu menyadari dan merasa hubungan mereka akan renggang, karena feeling wanita selalu tajam!. " Marlon Teixeira, siapakah dirimu? bagaimana bisa kau menaklukan aku sebegitu dalam?" bisiknya ketika menatap pria itu dari kaca jendela yang tengah asik membakar sebuah sosis. " Aku berharap jika hubungan ini tak berhasil, aku bisa melupakan mu seutuhnya. Because kamu selalu membuatku tersenyum,happy,menangis,jengkel, peduli dan terakhir mencintaimu" bisiknya sambil meneguk segelas air es hingga tak bersisah. " Ayo makan" ucap Marlon yang melihat gadisnya termenung. " Apa kau sedang bersedih?, aku berharap aku tak membuatmu tertekan dan mungkin kita akan-" ucapanya terhenti ketika Mariana melumat kasar bibirnya, bahkan ia merasakan sebuah air asin yang berasal dari Mariana. " Why you cry?" tanya Marlon disela ciumannya. Gadis itu menggeleng pelan tapi ia tak mampu menatap mata pria yang dicintainya itu. "Terkadang aku tersenyum,bahagia,marah dan bahkan terkejut hasil nekad mu ini" ucap Marlon sambil mengelus pipi dan sesekali mencium kening gadisnya. " Ayo makan" ucap Mariana melepas pelukan pria itu dan bergegas menuju meja makan. " Tunggu!, APA KAU SUDAH MULAI MENCINTAIKU?" teriak Marlon heboh dan tak lupa senyum bahagianya. Sedangkan Mariana terus berjalan menahan malu, " JANGAN BERMIMPI, AKU ADALAH AKU YANG TAK BISA MENGUBAH SECEPAT DINI".  dan marlon kembali terdiam, tapi ia tetap tersenyum walau ia kecewa. " Ayo makan" ucapnya sambil duduk dimeja makan. keadaan bertambah canggung, ketika dimeja makan dan Mariana menyesali perkataan yang keluar dari mulutnya sendiri, " Gadis bodoh, kenapa gengsimu selangit" rutuknya pada dirinya sendiri. " Sudah tiga hari kita disini, sehabis makan siapkan dirimu dan kita akan pulang" ucap Marlon dan pergi begitu saja meninggalkan Mariana yang terdiam menatap punggung tegap itu.                                                                                     *** Helikopter terparkir di atas atap, Mariana terdiam ketika menatap penampilan Marlon yang sangat memukai dengan menggunakan Tuxedo resmi sedangkan dia hanya menggunakan setelan baju tidur bergambar kodok. " Kya!" teriak Mariana ketika tiba-tiba Marlon menggengam tangannya begitu erat, mereka melangkah menuju helikopter dengan beberapa orang yang telah menunggu mereka. Suara berisik hingga angin yang  begitu kencang membuat Mariana balik menggengam tangan pria itu dengan sangat erat, Marlon yang sangat peka menyadari ketakutan pada diri gadisnya. " Its okey, semuanya baik baik saja" ucapnya dan membantu gadisnya memasang sabuk pengaman bahkan meneliti tubuh gadisnya agar tetap nyaman selama perjalanan pulang. " Semuanya telah siap, maaf aku hanya bisa mengantar mu sampai disini " bisik Marlon sambil mengelus rambut panjang nan hitam milik gadisnya. " Why?" tanya Mariana namun mata nya tak mampu menatap pria didepan wajahnya ini, ia takut Marlon meihatnya menangis. "Aku harus kembali ke spanyol, urusan yang sangat penting" jawab pria itu dan ingin mengecup pipi gadis nya namun Mariana mengelak, marah. Marlon tersenyum, dan terus menatap wajah gadisnya, " Jangan melamun terus, Te Amo"  ucapnya.  Namun ketika Marlon keluar dari Helikopter itu, Mariana menarik tangannya dengan cepat dan mengecup bibirnya singkat dan mendorong Marlon begitu saja. Marlon menatap helikopter  yang menghilang secara perlahan, senyumnya tak pernah pudar bahkan sesekali ia memegang bibirnya sendiri hingga seorang menyadarinya. " Bucin!" teriak Sean Rios dari belakang membuat Marlon memutar kedua bola matanya. " Ayo " ucap Marlon  kepada tangan kanannya dan pergi berlalu meninggalkan Sean . " Hei!, AKU BERHARAP ADIKKU TIDAK MENCINTAIMU!" teriak Sean yang sangat kencang mampu menghentikan langkah kaki Marlon Teixeira. " b******k!" Marlon berlari mengejar Sean yang tampak kabur duluan. " PRIA SEPERTI DIRIMU TAK AKAN PERNAH MENDAPAT SEORANG GADIS, AKU BERHARAP KAU JOMBLO SEUMUR HIDUP!" teriak Marlon sambil mengatur nafas tersenggal-senggal menatap tajam Sean yang duduk di mobil dengan sangat tenang. " Dan aku tak peduli, yang terpenting banyak wanita yang bersuka rela mengangkak untuk ku" jawabnya. " Aku tak mengerti dirimu" ucap Sean dan duduk disampingnya sambil merapikan tuxedo yang sedikit berantakan. " hanya aku yang bisa mengerti diriku" jawab Sean. hening beberapa detik hingga " APA KAU TAK PERNAH TIDURI WANITA MANAPUN ?" teriak Sean membuat beberapa pengawal didepan sedikit menunduk sedangkan Marlon tersenyum, "Aku sering melakukannya" . " Really?, berapa ratus wanita yang kau tiduri  ? " tanya Sean yang sangat  tak percaya . " AKU HANYA MENIDURI SATU WANITA, YAITU MARIANA RIOS" membuat Sean berteriak marah bahkan menarik kerah tuxedo milik Marlon . " berani-beraninya kau !, sudah aku ingatkan untuk tidak menyentuhnya!" . " bagaimana bisa aku tak menyentuhnya, adikmu sangat menggoda dan liar"  wajah Sean merah padam bahkan ia menonjok Marlon dua kali,bahkan membuat kegaduhan didalam mobil .Tak ada satupun yang bisa memisahkan mereka berdua, hingga tiba di lapangan bandara , salah satu 4R yang bisa memisahkan kedua pria itu. " Aku kira mobil bergoyang-goyang sedang ada adegan panas, dan ternyata kedua pria tua yang terlihat seperti anak kecil!" teriak Sam  membuat keduanya terdiam . " BAGAIMANA BISA AKU TAK MEMUKULNYA, IA TELAH MEMERAWANI MARIANA RIOS, ADIKKU!" teriak Sean membuat ketiga pria itu menatap tajam. " Kenapa kau tak mengatakan dari tadi?, jadi aku tak perlu menguras tenagaku untuk mengHentikan kalian!, Pukul dia" teriak Sam membuat 4R memukul Marlon dengan brutal. " STOP!, Aku tak ingin mati disaat anak ku lahir!" teriak Marlon membuat Keempat pria Rios itu terdiam . " What?, kau pria b******n !" teriak Marron dan kembali menonjok Marlon Teixeria.                                                                                             *** Mariana memberanikan diri untuk menatap pemandangan dibawahnya, melewati gedung-gedung pencakar langit, jalanan hingga lampu yang menerangi kota disaat malam . " Sangat indah, namun ucapan dan yang kurasakan tidak sejalan .Hatiku merasakan kehilangan" bisiknya. Menempuh waktu satu jam, Mariana sampai diapartemen miliknya. lekas bergegas menuju kamar yang gelap gulita dan ia tak perduli,  ia harus mengeluarkan rasa yang sangat menyiksa dengan cara menangis, " Mariana kenapa kau bisa bodoh?, menyesal disaat kalian kembali berpisah dan kenapa gengsi mu setinggi langit!" teriak Mariana sambil memukul kepala dengan bantal.                                                                             manana Mariana terbangun ketika smartphone nya berbunyi dan betapa senangnya " seorang Marlon Teixeria mengirimi ku pesan singkat walau hanya mengucap buenos dias beauty ". mendapat pesan singkat dari Marlon, membuat mood Mariana membaik, ia bergegas mandi dan menjalankan aktifitas nya sebagai mahasiswa. memakai jaket corduroy  dipadukan dengan  jeans serta boots hitam, serta rambut panjang yang digerai ,Mariana bergegas kekampus. "Haah,Senang nya bisa menghirup aroma kebebasan walau hatiku tak ingin jauh darinya" ucap Mariana menatap langit pagi yang sangat cerah. ia bergegas melangkahkan kakinya menuju Harvard Collage, setibanya ia bertemu dengan teman-temannya membuat ia selalu tersenyum. hingga waktu menunjukkan pukul satu siang .Mariana bergegas menuju supermarket membeli bahan makanan, karena ia belum menyentuh apapun untuk dimakan. berjalan dengan santai, melewati jalan yang padat, Mariana bergegas masuk kesupermarket . sangat sibuk memilih bahan makanan, dan ia tersadar ketika Smartphonenya berbunyi, cepat-cepat ia melihat bahkan senyumnya tak pernah luntur, hingga ia harus mengumpat marah " Ini yang dinamakan pekerjaan yang sangat penting," Gadis itu menghentikan video panas itu dan cepat-cepat pergi. keluar dari supermarket dengan sangat hancur, ia menatap tong sampah dan membuang smartphonenya begitu saja. " Pria memang sulit dipercaya, menjanjikan dunia pada wanita dan dalam sekejap melumpuhkan wanita dengan sejuta penghianatan" ucap Mariana dan terus berjalan bahkan air matanya tak bisa dibendung. sepanjang jalan orang-orang terus memperhatikannya namun ia tak peduli yang ia butuhkan untuk bisa sampai diapartemen miliknya. ketika sampai, ia mengambil kunci yang ia simpan dengan sangat rahasia dan membalik pintu kamarnya dan masuk kedalam terowongan putih itu, membuka pintu idan mengambil asal dari ribuan handphone yang disimpannya. " Siapkan zet pribadiku, jangan sampai ketahuan keluarga ku!" titah Mariana dan iapun bergegas bersiap-siap dan merapikan semua agar tak tertinggal jejak. memakai dres ketat serba hitam, Mariana menatap pantulan dirinya dengan mata sembab, ia melepaskan cincin pertunangannya tetap diatas bingkai foto yang tergeletak disebelah tempat tidurnya. Bergegas keluar dari apartemen miliknya sambil berlari menuju sebuah mobil yang terparkir di lobby. Akhirnya ia bisa lolos dan bernafas legah, ia menatap jalanan untuk terakhir kalinya. " Percuma aku bertahan dan hatiku kembali koyak, aku tak peduli lagi " bisiknya. Bandar Udara Internasional Logan-USA setibanya disana, Mariana menutup dirinya agar tak terlihat bahkan beberapa pengawalnya membantu dirinya dan menunggu di jet pribadi miliknya,Princessa Airlines. menatap sekelilingnya dan terus melangkah dengan pasti. " Percuma tiga hari bersamamu, dengan canda dan tawa kau berhasil membuatku bahagia namun diakhir kau selalu memberi luka dan tangisan. Aku benci semua itu!". " Good bye, memutuskan pertunangan akan membuat kita benar benar bahagia dengan cara sendiri, dan sekarang aku hanya ingin mengejar impiaanku sambil melupakanmu dengan perlahan. Ayah, Bunda maafkan Mariana yang selalu mengecewakan Kalian" bisiknya dan jet pribadi yang ditumpangi Mariana take off. 20 September merupakan hari patah hati Seorang  Mariana  Rios. hanya orang bodoh yang tergesa-gesa termasuk aku, yang sangat mencintai dirimu.. Haruskan aku bertahan? haruskah aku menerima semua perlakuan manis mu? haruskah aku menerima segala penghianatanmu  dan perih dihatiku ? seberapa lama lagi aku harus menunggu mu? seribu tahun? Bulshit, aku tak bisa bertahan lebih lama,aku berhak maju untuk memulai kehidupanku dari nol, tanpa gangguan darimu. aku menangis, aku menangisi diriku sendiri karena betapa bodohnya aku jatuh terlalu dalam oleh seorang Marlon Teixeira.I HATE YOU BASTARD!, AKU BERHARAP TAK PERNAH BERTEMU LAGI DENGAN MU!.              " Ucapan dan janji palsu mu membuat ku benar-benar terbakar, tak ada yang bisa diselamatkan                                                                 lagi . Semuanya hangus terbakar!".                                                                             Mariana Rios               Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca, Author berharap Readers menyukainya, jangan lupa beri jejak berupa comment yang positif. Thanks you. love you All.                                                                                                                                                             
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN