Prosesi pemakaman Ayah telah selesai. Jasadnya telah dikebumikan di TPU yang tak jauh dari kediamannya. Satu persatu pelayat mulai meninggalkan area pemakaman. Menyisakan keluargaku dan keluarga Mas Agung yang belum beranjak dari tempat duduk. Kami sedang menunggu penjelasan dari Dokter Beni dan Ibundanya. Karena, keduanya menyatakan sebagai istri dan anak kandung Ayah. Meski bukan seorang Ayah yang baik, Ayah adalah suami yang sangat mencintai istrinya. Rasanya tidak mungkin jika dia mengkhianati Bunda. Apalagi sampai menikah lagi dan memiliki seorang anak. “Maaf saya dan Ibu telah membuat kegaduhan,” ujar Dokter Beni. Eyang Sugeng sebagai perwakilan keluargaku memberi waktu agar Dokter Beni dan Ibundanya menjelaskan fakta yang selama ini tersimpan rapat. Sengaja kami tidak mengajak