Bab 38

1279 Kata

Pagi itu terasa berbeda di rumah Frans dan Celine. Cahaya matahari menembus tirai jendela, hangat tapi menenangkan. Frans bangun lebih awal dari biasanya, bahkan lebih cepat dari bunyi alarm yang biasa mengganggunya tiap pagi. Setelah membersihkan diri, ia masuk ke dapur, menyiapkan sesuatu yang sederhana namun penuh niat: bubur ayam. Tangan Frans masih kaku memotong bahan, menakar bumbu, bahkan hampir saja ia menumpahkan kuah kaldu karena panik. Tapi ia terus berusaha. Dalam benaknya hanya ada satu hal: ia ingin membuat Celine merasakan perhatiannya. Mungkin selama ini ia terlalu dingin, terlalu menutup diri, terlalu sering menyakiti dengan sikapnya yang kasar. Dan kini, setelah hampir kehilangan, Frans ingin belajar dari awal. Setelah bubur matang, Frans menyajikannya ke dalam mangkuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN