bc

Jebakan Pernikahan Gadis Kecil Penggoda

book_age18+
7
IKUTI
1K
BACA
family
HE
love after marriage
forced
friends to lovers
arranged marriage
boss
heir/heiress
drama
sweet
bxg
lighthearted
serious
kicking
city
secrets
friends with benefits
like
intro-logo
Uraian

Frans Devaron adalah pria yang hidupnya terlihat sempurna di luar. Di usia tiga puluh tahun, ia sudah mencapai banyak hal yang diimpikan banyak orang: karier yang mapan, kehidupan sosial yang stabil, dan reputasi yang terjaga dengan baik. Namun di balik semua itu, ada sesuatu yang belum pernah ia bayangkan akan mengubah segalanya dengan begitu cepat dan brutal. Ia tidak pernah menyangka bahwa satu malam yang kacau akan menjerumuskannya ke dalam pusaran pernikahan mendadak dengan seorang gadis yang tidak lain adalah adik sahabatnya sendiri, Celine Arsania.

Gadis dua puluh tiga tahun menjebaknya dengan mengatakan kalau dirinya akan memerkosa Celine ketika Celine mabuk. Membuat seluruh rumah gempar dan ayah Celine memaksa Frans untuk menikahi Celine. Demi nama baik keluarga Celine dan nama baik Frans juga. Sehingga Frans setuju menikahi Celine.

Kehidupan tenang Celine semakin hancur semenjak dirinya menjadi suami Celine. Karena setiap harinya dia harus tahan dengan godaan yang dilakukan oleh gadis kecil itu.

***

“Frans! Tidak mau sentuh tubuhku! Aku seksi loh! Ayo! Cepat sentuh aku dan hamili aku!”

“Frans! Aku sudah tidak memakai apapun sekarang! Cepatlah puaskan aku dengan milikmu itu!”

Frans mengacak rambut. “Gila aku lama-lama menikah denganmu!”

Celine tertawa kecil. “Jangan gila! Kamu gilanya sama tubuhku aja. Ayo, suamiku… sentuh aku.”

chap-preview
Pratinjau gratis
Prolog
Celine Arsanía, gadis 23 tahun itu, baru saja pulang dari klub malam. Tubuhnya limbung, wajahnya sayu, dan langkahnya berat. Aroma alkohol masih melekat di tubuhnya. Dia membuka pintu rumah perlahan, mengedarkan pandangan ke ruang tengah yang remang. Matanya langsung menangkap satu sosok. Frans Devaron pria matang berusia 30 tahun. Lelaki itu duduk di kursi makan, mengenakan kemeja putih yang lengannya tergulung. Cahaya lampu menyinari wajahnya yang dingin dan tajam. Frans, sahabat kakaknya, lelaki yang sudah lama menolak semua usaha Celine. Celine tersenyum miring. Pusing di kepalanya menguap begitu saja. Dengan langkah pelan, ia mendekat dan langsung duduk di pangkuan Frans tanpa aba-aba. Frans terperanjat. “Celine, turun.” “Aku kedinginan,” bisik Celine, meletakkan tangan Frans di pahanya yang terbuka lebar oleh gaun mini hitam yang nyaris tak menutup apa pun. Frans mengepalkan rahang. Tapi sebelum sempat mendorongnya, Celine berteriak kencang. “LEPASKAN AKU! JANGAN PEGANG AKU!” Pintu-pintu kamar langsung terbuka. Jay keluar lebih dulu, diikuti Papa dan Mama. Suasana rumah langsung berubah mencekam. “APA YANG KAU LAKUKAN, FRANS?!” bentak Jay. Celine berpura-pura menangis, menyembunyikan wajahnya di d**a Mama. “Dia… dia narik aku ke pangkuannya…” Frans berdiri, matanya membelalak. “Itu bohong! Dia yang—” “Tutup mulutmu!” bentak Papa. “Kami sudah cukup mengenalmu, Frans. Tapi ini… ini tak bisa dimaafkan.” Jay mendekat, mendorong d**a Frans. “Kau tinggal di rumah ini sebagai tamu, dan kau berani menyentuh adikku?!” “Aku tidak menyentuh dia!” Frans membalas dengan nada keras. Celine menangis makin keras. “Aku malu, Kak… aku malu banget… aku gak tahu harus bagaimana lagi…” Mama memeluk Celine. “Kamu harus menikahi dia, Frans. Itu satu-satunya jalan.” “Aku tidak menyentuhnya,” ulang Frans lagi. “Kalian semua salah paham.” “Tapi semua bukti ada di depan mata kami!” Papa mulai emosi. Frans mengepalkan tangan, napasnya memburu. “Kalau memang itu satu-satunya cara mengakhiri ini, aku akan menikahi dia. Tapi bukan karena aku melakukannya.” Celine diam. Tidak menangis lagi. Matanya mengintip dari balik pelukan Mama. Sorot matanya penuh kemenangan. Papa dan Mama langsung berbicara soal pernikahan. Jay tetap menatap curiga, tapi tak bisa berbuat banyak di tengah situasi panas itu. Frans masih berdiri kaku di tengah ruang makan, wajahnya penuh tekanan. Celine perlahan berdiri. Gaunnya terangkat sedikit, tapi dia tak peduli. Dengan langkah pelan, ia berjalan menuju kamarnya di lantai atas. Sebelum menghilang di tangga, ia menoleh sebentar ke arah Frans. Tersenyum licik. "Calon suamiku..." bisiknya nyaris tak terdengar, lalu membalik badan dan masuk ke kamarnya. Frans menatap tajam ke arah punggung gadis itu. Diam. Penuh kemarahan. Penuh keterpaksaan. Memang gadis licik.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Jodohku Dosen Galak

read
29.8K
bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
9.5K
bc

Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar

read
7.7K
bc

(Bukan) Istri Simpanan

read
30.8K
bc

Rayuan Sang Casanova

read
4.5K
bc

Tergoda Rayuan Mantan

read
26.9K
bc

Kusangka Sopir, Rupanya CEO

read
33.6K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook