"Apa yang kau pikirkan?" tanya Anmar agak heran pada Alea. Mereka sudah berendam berdua tapi Alea masih saja menutup kedua buah dadanya dengan telapak tangan. Alea malu, apa lagi di sana juga ada jejak gigitan kecil dan hisapan yang baru dibuat oleh pria yang masih tersenyum di depannya. Anmar baru kembali menenggelamkan Alea untuk dia remasi di dalam air. "Itu bekasku, kau tidak perlu malu." Anmar menurunkan telapak tangan Alea kemudian mengunakan tangannya sendiri untuk meremasnya. Buah d**a Alea bergumpal padat hingga jika dia sedang bernapas gugup seperti itu jadi terlihat dadanya sedang sesak. Anmar mengambil air dengan telapak tangannya untuk ia kucur-kucurkan ke tubuh Alea yang terus jadi merinding. "Mendekat lah biar kubersihkan. " Mereka duduk berhadapan cukup dekat dan Alea