BAB 21 KEHAMILAN

1250 Kata

"Kudengar kau sakit." Tuan Anmar menggenggam tangan Alea yang sedang berbaring di atas ranjang dengan sangat khawatir. "Aku tidak apa-apa, Mas." Begitu mendengar dari kedua perawat di rumah jika Alea kurang enak badan tuan Anmar langsung meninggalkan sebuah acara penting hanya untuk segera memastikan sendiri kondisi Alea. Tangan Alea sudah di pasang selang infus oleh perawat yang mengurus ibunya karena dia terus muntah dan tidak bisa makan sejak pagi. "Aku hamil." Kecemasan tuan Anmar seketika terurai menjadi senyum cemerlang. "Apa kau sungguh-sungguh?" Alea mengangguk sambil mengigit bibir bawahnya sendiri karena ternyata dia jadi agak malu untuk menatap kebahagiaan suaminya. Senyum tuan Anmar sampai agak bergetar ketika kemudian pria itu segera mencium Alea sambil meraba perutnya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN