Alea berdiri memperhatikan pantulan dirinya sendiri di depan cermin kemudian menyentuh perutnya yang masih saja rata. Sembari menghela napas dalam-dalam tanpa putusnya Alea berdoa utuk sebuah kemurahan Tuhan, Alea ingin sekali hamil. Alea ingin mengandung benih dari suaminya, merasakannya tumbuh di perutnya, menyayangi dan menjaganya. Tuan Anmar sudah sangat luar biasa menyayanginya tanpa cela. d**a Alea akan selalu bergelepar hangat hanya untuk sekedar mengingat kemurahan hati suaminya, hingga apapun rasanya bisa dia abaikan. Alea menyentuh liontin di lehernya, memperhatikan safir berbentuk hati kecil yang akan selalu mengingatkannya pada ketidaksempurnaan dirinya. Rasanya memang sangat berat ketika mengharapkan kehamilan yang tidak kunjung datang. Wanita manapun pasti juga akan merasak