"Di mana Troy?" tanya tuan Anmar ketika tidak melihat putranya turun untuk makan malam. "Troy, keluar sejak siang dan belum pulang," jelas bi Warni yang baru mengambilkan sup untuk Alea. Alea tidak berani ikut bicara walaupun sebenarnya dia juga baru tahu jika Troy pergi sejak siang tadi dan belum kembali. Mau tidak mau ternyata Alea juga ikut khawatir apalagi Alea tahu Troy pergi dalam kondisi marah. "Makan yang banyak." Tuan Anmar memperhatikan Alea yang baru mulai menyeruput supnya. Sejak siang Alea mengaku kurang enak makan karena itu tuan Anmar menyuruh bi Warni untuk membuatkannya sup. "Ini masih terlalu panas." Alea tetap melanjutkan makannya pelan-pelan. Tuan Anmar ikut mengambil satu sendok dari mangkuk Alea untuk ikut dia cicipi. "Tunggu saja dulu sebentar jangan ditiup."