"Apa pembicaraan ini sudah selesai?" Troy sudah hendak berdiri. " Aku akan keluar." Tuan Anmar masih menatap putranya, meski dia tahu hati anak laki-lakinya itu sedang tidak senang tapi tuan Anmar sengaja membiarkannya dulu. "Jangan pulang terlalu malam," pesan tuan Anmar pada Troy yang sudah berdiri dan langsung berpaling pergi tanpa bicara apapun lagi. "Dia tidak menyukaiku," ucap Alea selepas Troy berlalu pergi. "Dia hanya belum bisa menerimamu karena ini memang masih sangat mengejutkan, beri dia waktu." Alea mengangguk meski sebenarnya dia lebih tahu jika alasan Troy tidak cuma sesederhana itu dan mau tidak mau Alea tetap ikut merasa bersalah. Alea juga tidak bisa menyalahkan perasaan Troy terhadap dirinya. Jika boleh jujur diakui Alea juga pernah diam-diam mengaguminya. Sejak du