PENGUNGKAPAN RASA

1648 Kata

Motor matic yang di dominan berwarna biru berhenti di depan sebuah gerbang hitam yang memagari sebuah rumah mewah. Shania, turun dari boncengan motor yang di kendarai Khalif tersebut. Sejak tadi perjalanan pulang keduanya hanya diam, tepat nya Khalif yang mendadak jadi pendiam. Itu semakin membuat Shania gelisah. Demi Tuhan, gadis itu sudah cukup lelah dengan kondisi keluarganya, Papa nya masih sangat di khawatirkan saat ini. Oleh, karena itu ia tidak mau di tambahi beban oleh hati yang cemas karena sikap cowok tampan itu. "Khalif " panggil Shania, pelan memegang ujung lengan jaket yang di kenakan cowok itu. Khalif menatap Shania, " iya ?" Saut Khalif dengan santai. "Kamu marah ?" Tanya Shania, hati - hati. Khalif mengerutkan dahi nya mendengar pertanyaan cewek manis yang memiliki choc

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN