21. Maaf terlambat. **** Di dalam mobil yang di kemudi oleh Vanya, Ve duduk dengan gelisah. Air mata nya masih belum bisa berhenti. Perasaan bersalah selalu dan semakin membuat nya sesak. Sedangkan Vanya masih dengan setia menemani sahabat nya itu. Keynal akan baik - baik saja. Aku harus tenang.. Bukan kah, dulu dia selalu pulang tanpa terluka. Keynal jago bela diri, ia pemegang sabuk hitam. Jadi, dia tidak akan kenapa - napa. Aku mohon, Nal. Kamu harus baik - baik saja. Batin Veranda berperang. Ia berkali - kali mengusap air mata nya, tapi tidak mau berhenti keluar. "Ve, dia bakal baik - baik saja " "Aku juga berharap seperti itu, Nya " ucap Ve dengan terisak. Vanya menghentikan mobil di parkiran kantor polisi. Tadi, Daffa mengabari nya kalau tiga polisi palsu itu sudah di te