Suara kokok' an ayam membuat Veranda harus membuka kedua matanya. Suasana temaram menyambut nya. Ia mencoba mengerjab kan matanya. Lalu, meneliti tempat ia berada. Sebuah ruangan yang kecil dan ia merasa tidak asing dengan tempat tersebut. Ve tiba - tiba merasa pusing, ia mencoba memijit kening nya, memaksa kan diri untuk mengingat apa yang membuat nya berada di sini. Tapi, setelah mengingat itu membuat dirinya tersentak. Veranda langsung bangun dan duduk. Ia menarik selimut untuk menutupi tubuh nya yang polos. Jantung nya berdebar cepat, ia hendak menangis sebelum ia merasa pergerakkan di sampingnya. Membuat Ve menoleh, ia memicing matanya pada sosok pria yang menampakkan setengah telanjang karena tertutup selimut. "Keynal " ucap nya sangat pelan. Ia langsung bernapas lega, ia baru i