"Keynal "
Veranda langsung merangkul bahu Keynal yang berlutut di aspal. Pria itu meringis menahan sakit. Ve dengan cepat mengambil tangan kiri Keynal dan menarik nya. Ia langsung kaget saat melihat noda merah.
"Sayang "
"Arghh " muka Keynal memerah, ia memejam kan ke dua matanya menahan sakit. Ve langsung panik, tangis nya mulai keluar.
"Sayang, tahan. Kita kerumah sakit sekarang " ujar Ve, membantu memapah Keynal menuju mobil nya.
Ve mengusap air matanya, menutup pintu bagian penumpang samping kemudi dan dengan langkah cepat ia langsung memutar dan masuk ke bagian kemudi.
"Sayang, jangan pejamin mata kamu, plis " ujar Ve dengan nada bergetar.
Tangan kiri nya menangkup bagian tubuh Keynal yang terus mengeluarkan darah.
Ia takut.
Tapi, sebisa mungkin ia untuk tenang dan fokus p
