POV Satria "Menurut kau, aku ni ikut, tak?" tanyanya balik. Jelas aku langsung tertawa. Ada-ada saja si preman pasar itu. Kalau aku tahu, tentu saja tidak bertanya padanya. Aneh sekali. "Malah tertawa, kau." "Untuk apa aku bertanya jika aku tahu, Red?" "Tak ikut, aku," jawab dia akhirnya. "Kenapa tidak ikut?" Tatapku penasaran. Dia tiba-tiba saja menutup wajahnya dengan satu telapak tangan membuatku mengernyit heran. "Kenapa Red?" "Kau ni vulgar sangatlah jadi orang. Kau pakai baju dululah baru cakap sama aku. Tak suka aku lihat kau tak pakai baju macam begitu." Aku menggelengkan kepala melihat tingkah si preman pasar itu yang terus menutupi wajah dengan sebelah tangan. "Aku pakai handuk Red." Sambil kuganti kamera belakang memperlihatkan tubuh bagian bawahku. Tapi karena dia terus