“Lucas, ini kopinya. Bu Rina sedang menyiapkan sarapan, kamu tinggallah agar kita bisa sarapan bersama,” ucap Saskia, mencoba memecahkan ketegangan yang masih tersisa di udara. Suaranya lembut, berusaha menormalkan suasana setelah kejadian canggung tadi. Dia lalu berpaling ke Geo, yang masih berdiri kaku di dekat boks bayi. “Aku mau mandi dulu! Om Geo… mengobrollah dengan Lucas!” pintanya sebelum melangkah masuk ke kamar. Namun, sebelum benar-benar pergi, tangannya dengan cepat meremas bahu Geo. Itu bukan sekadar sentuhan biasa. Itu adalah isyarat halus, sebuah permintaan diam-diam dari Saskia agar Geo bersikap baik—bahkan manis—pada Lucas. Di balik pintu kamar mandi, Saskia menarik napas panjang. Dia tahu situasi ini canggung. Sangat canggung. Tapi dia bertekad untuk tetap berusaha akra

