Dengan napas masih tersengal, Geo menarik Saskia ke dalam pelukan yang lebih dalam. "Aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan kedua ini, Kia," bisiknya di antara ciuman-ciuman lembut yang dihujankan di pelipis, pipi, dan sudut bibir Saskia.
Tangan Geo tak berhenti menyentuh, seolah tak percaya bahwa akhirnya dia diperbolehkan lagi. Jari-jarinya yang dahulu hanya berani memijat pundak, kini dengan penuh keyakinan meraba punggung Saskia, merasakan setiap lekuk tubuh yang dirindukannya. "Setiap malam melihatmu dari jauh, aku hampir tak kuasa," gumannya, suara serak penuh hasrat.
Saskia hanya bisa mendesah ketika Geo menemukan titik sensitif di lehernya. Tubuhnya yang lama tak tersentuh gairah langsung bereaksi berlebihan. "Ah..Om Geo..." keluhnya, tangan meraih rambut Geo yang pendek. "Aku...
