Suara pintu perpustakaan yang terbuka dengan kasar membuat Saskia tersentak. Geo berdiri di ambang pintu, wajahnya memerah oleh amarah yang meledak. Matanya yang biasanya dingin, kini menyala-nyala bagai bara.
Mata itu biasanya ia tujukan untuk musu-musu yang membuatnya marah.
"Apa yang kamu lakukan di sini?!" hardik Geo, suaranya menggelegar memecah kesunyian ruangan.
Mendapatlan pertanyaan seperti itu, Saskia bisa menebak betapa Geo tidak ingin rahasia terbongkar atau hal itu pasti sangat traumatis untuknya.
Saskia masih terduduk lemas di lantai, album foto tua terbuka di pangkuannya. "Om, aku... aku tidak sengaja—"
Dengan langkah cepat, Geo menyambar album dari tangan Saskia. Wajahnya berubah pucat ketika melihat halaman yang terbuka—foto pusara kecil dengan nama "Anastasia".
“Maa
