Saskia menopang dagunya dengan kedua tangan, matanya menyapu setiap detail wajah Geo yang hanya berjarak beberapa senti darinya. Dalam cahaya redup kamar, bayangan menajamkan garis rahangnya yang tegas, hidungnya yang mancung, dan bibirnya yang tampak keras namun... menggoda. Dia tersenyum sendiri, sebuah ekspresi takjub dan sedikit tidak percaya. Mungkin aku sudah gila, batinnya. Sudah tahu lelaki ini psiko, suka kasar, tapi kenapa aku justru semakin... ingin? Pandangannya tertarik pada rambut halus yang baru tumbuh di sepanjang rahangnya, bayangan jenggot yang membuatnya terlihat begitu maskulin dan matang. Jarinya gatal untuk membelainya. Dan bibirnya... hm... ingin sekali Saskia melumatnya, merasakan kembali kekasaran yang membuatnya ketagihan. "Kenapa kamu seksi sekali, Om..." desi

