Ruangan kerja di kediaman Geo terasa bagai medan perang yang tak terlihat. Geo duduk tegak di kursi rodanya, pakaian rapi membungkus tubuhnya yang sudah mulai berisi kembali. Wajahnya segar, dan tatapan matanya masih mengintimidasi seperti sedia kala. Saskia berdiri di belakangnya, tangan menempel lembut di bahu suaminya. Tak jauh beda dengan Geo, tatapan Saskia kini juga menjadi dingin dan datar menunjukkan kedewasaannya dalam berpikir. Setelah banyak kejadian ini, siapapun pasti akan dipaksa menjadi lebih dewasa. Galang berdiri di seberang mereka, wajahnya memancarkan keberanian yang dipaksakan. "Kalau dulu aku selalu menahan diri dengan Paman, sekarang tidak lagi! Aku tahu hakku di Mahendra Group, dan aku datang untuk mengambilnya." “Aku juga tidak pernah mengambil hakmu, Galang!” Ke

