Setelah menunggu Geo yang tak kunjung kembali ke kamar, akhirnya Saskia tertidur dengan tubuh meringkuk, memeluk bukunya erat-erat seperti pegangan terakhir yang bisa menenangkannya. Dalam tidurnya, potongan mimpi datang menghantam—bukan mimpi indah, melainkan fragmen ingatan yang lama terkubur. Ia melihat ayahnya, Josh Tanto, memukuli ibunya yang berteriak menolak menandatangani sebuah dokumen. Wajah ibunya penuh luka, air mata bercampur darah. Di sana, Saskia juga melihat sosok dirinya sendiri yang masih berusia enam tahun, berdiri gemetar di sudut ruangan, menyaksikan segalanya dengan mata polos yang dipenuhi ketakutan. Dokumen itu—bahkan dalam mimpi—terlihat jelas. Pengalihan kekayaan. Saskia kecil berlari, ingin menolong ibunya. Tapi tangan besar Josh Tanto lebih cepat. Ia meraih

