Sepagi ini, Ashana sudah tampak mesra dengan Kalingga, dia bahkan menuruni tangga bersama, tangannya mengamit lengan Kalingga erat. Vara yang melihat hanya bisa melongo tak percaya. Mereka layaknya sepasang pengantin baru. Tanpa Vara tahu mereka sudah menikah beberapa bulan lalu. Kalingga dan Ashana menuju ruang makan, sarapan sudah tersedia untuk mereka. “Vara,” panggil Ashana, wanita itu menunduk sopan dan menghampirinya. “Ada apa, Bu?” tanyanya. “Tolong ganti seprai saya dan keringkan kasurnya,” ucap Ashana. Vara memiringkan kepalanya seolah berpikir mengapa dikeringkan? Lalu dia pun mengiyakan ucapan Ashana dan naik ke kamar wanita itu. Vara terpaku melihat kasur itu, dia bisa melihat tanda seperti sisa genangan air seolah kasur itu tersiram air hujan. Dia pun mengambil sep