Kalingga sama seperti Ashana di pagi menjelang siang ini, dia telah mandi dan berganti pakaian. Rambutnya masih agak basah ketika dia menghampiri Ashana di ruang kerjanya. Wanita itu terlihat serius menatap layar laptopnya. Kaca mata tipis membingkai matanya. Kalingga tak tahu sejak kapan Ashana memakai kaca mata kala bekerja? Namun dia justru terlihat lebih pintar. Kalingga mengambil buku bacaan dan duduk di tepi meja kerja Ashana. “Jangan ganggu,” geram Ashana tanpa melihat ke arah Kalingga. Kalingga menahan tawanya, memegang dagu Ashana dengan jari telunjuk dan ibu jari yang menyatu. “Aku hanya ingin duduk di sini,” ucap Kalingga pelan. Melihat bibir Ashana terbuka, ingin rasanya dia melumat bibir itu, dia tak bisa menahannya lagi, dia pun membungkukkan tubuhnya dan mengecup bibir