Tiga Puluh

1543 Kata

Kalingga baru bisa tertidur pukul tiga dini hari, semalaman dia mondar-mandir antara kamarnya dengan kamar Ashana, berharap wanita itu membuka pintu kamar. Pesan permintaan maafnya bahkan tak dibaca oleh Ashana. Sepertinya wanita itu sangat marah padanya, bahkan ketika Kalingga tiba di ruang makan pun, Ashana dengan cepat menyelesaikan sarapannya lalu berdiri tepat saat Kalingga mengempaskan bokongnya ke kursi. “Maaf,” gumam Kalingga. Ashana memutar bola matanya dan berkacak pinggang, dia membuka mulut ingin mengoceh, namun diurungkannya. “Hari ini kamu naik angkutan umum saja,” ucapnya tepat sebelum meninggalkan Kalingga. Kalingga menghela napas panjang dan mengiyakan ucapan Ashana. Vara menghampirinya dan memberikan seporsi nasi goreng. Kalingga berusaha menikmati nasi goreng itu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN