Semenjak saat itu, Alka justru tak pernah menghubungi Ayesha lagi. Sudah dua hari ini pun dia tak datang ke kantor. Ayesha sudah menyiapkan kopi untuknya sama seperti kemarin, namun hingga siang hari tak muncul orang yang dituju. Ayesha tak berani mengirim pesan lebih dulu pada Alka. Dia merasa sungkan. Terlebih dia tak memiliki kepercayaan diri untuk memulai percakapan. Dia tak sengaja berpapasan dengan Livia yang hendak masuk ruang kerja Alka. “Lho Yesh, jangan buat kopi dulu untuk seminggu ini,” tutur Livia melirik ke arah cangkir kopi yang pasti isinya sudah dingin. “Memangnya bapak ke mana Mbak?” tanya Ayesha. Livia memegang handle pintu seperti terburu-buru. “Bapak sedang ada urusan di ALE Corp, itu perusahaan ibunya bapak yang ada di Berlian Tower. Dia juga kemungkinan akan lang