Bukan Ashana namanya jika tak bisa bersikap biasa saja seolah tak terjadi apa-apa. Dia masih memakai pakaian bagus, menenteng tas mahalnya. Heels yang tampak anggun dan pas sekali dikenakan. Juga merias wajahnya sehingga wajah itu kian cantik. Dia masih sarapan seperti biasanya, hanya yang berbeda dia seolah mengabaikan Kalingga. Ketika pria itu menyelesaikan sarapannya, Ashana pun berjalan lebih dulu menuju kendaraan yang diparkir. Dia memilih kendaraan yang paling mahal yang dia miliki untuk berangkat kerja. Kalingga bergegas menghampirinya, Ashana melemparkan remote mobil itu ke arahnya sehingga dengan cepat Kalingga menangkapnya. Bekerja dengan Ashana membuatnya terbiasa bergerak dan berpikir cepat. Sesampai di kantor, Ashana melihat Illiana yang duduk di kursi kerjanya. Senyumny