Seratus Sembilan Belas

1759 Kata

Setelah malam itu, Azzaira merasa hidupnya berubah, dia seolah telah menjadi wanita sepenuhnya, telah menjadi istri sesungguhnya. Dia tak pernah menyangka bahwa dia bisa sangat menikmati pergulatan yang sempat membuatnya trauma. Elka selalu memperlakukannya dengan sangat lembut namun keras pada saat membutuhkannya. Dia bahkan tak segan memintanya lagi dan lagi hampir setiap malam. Terkecuali malam tadi karena Elka pulang hampir pagi karena memegang pekerjaan yang semakin banyak. Azzaira menyiapkan sarapan, memakai apron dapur agar tidak mengotori pakaian di baliknya. Terdengar langkah kaki mendekat, Elka sudah mandi dan bersiap berangkat kerja, dia memeluk Azzaira dari belakang dan meletakkan dagu di atas kepala wanita mungil itu yang mendengus ke arahnya. “Kenapa pagi-pagi kok cemberu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN