Tiga Puluh Sembilan

1604 Kata

“Melakukan apa? Tadi bu Ashana manggil karena ada pekerjaan urgent,” ujar Kalingga melepas pegangan tangan Farel di bahunya. Farel masih mengekornya, “saya cium bau aneh, kayak bau apa ya? Pemutih pakaian?” tanya Farel, namun tak yakin dengan indera penciumannya. “Lantainya kali, pasti bau pembersih lantai,” ujar Kalingga berjalan cepat menuruni tangga. Sebaiknya dia segera membilas tubuhnya jika tak mau Farel menghirup aroma tubuhnya yang bercampur dengan aroma tubuh Ashana. Kamar Kalingga dengan Farel juga dihuni dua orang lainnya karena kamar itu cukup besar. Farel segera berbaring di kasur yang memang diletakkan di bawah, tanpa dipan. Dia masih tak mau menatap wajah Farel yang berbaring di sampingnya, “tenang saja Kal, saya akan merahasiakan ini,” ucap Farel sebelum memejamkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN