"Om minta maaf atas semua sikap Om dulu. Om tidak tahu kalau kamu adalah keponakan Om yang sangat Om sayangi." Ardi memeluk Barita, ah Arihta saja. Mulai hari ini ia akan menyebut laki-laki gagah ini Arihta. Karena memang itulah namanya yang sebenarnya. Ardi melonggarkan pelukannya. Ia ingin menatap wajah Arihta sekali lagi. Meyakinkan dirinya sendiri. Bahwa laki-laki gagah dalam pelukannya adalah keponakannya yang sangat ia sayangi. Mirip. Wajah Arihta begitu mirip dengan orang yang ia cintai. Kemarin-kemarin ia tidak melihatnya karena hatinya tertutup oleh kemarahan. Dan kini setelah ia mengetahui kebenarannya, ia sudah bisa melihat semuanya dengan jernih. Lihatlah hidung dan lekukan bibirnya, begitu mirip dengan orang yang dicintainya. Menatap wajah Arihta, membuat segala ingatan ten