Chapter 36

1604 Kata

"Ari, coba sekarang kamu ingat-ingat. Setelah kamu lari, apa yang kamu lakukan? Apakah kamu kembali untuk melihat... melihat jasad kedua orang tuamu?" Dengan kalimat terbata-bata, Pak Rahmat terus berupaya menggali ingatan masa lalu Barita. Walau setiap kalimat yang dikeluarkan dari mulut cucunya ini menyakiti hatinya, tapi rasa penasarannya melampaui itu semua. Ia ingin mengetahui jasad anak menantunya. Selain itu satu-satunya cara untuk menghukum para perampok itu adalah mengungkap kebenarannya. Barita mengernyitkan dahi. Ia berusaha keras mengumpulkan ingatan. Moment terakhir yang ia ingat adalah berlari dan terus berlari. Ingatannya selalu membentur kabut, setiap kali ia mencoba mengingatnya. Bagian setelah ia berlari, seperti hilang begitu saja. "Saya tidak bisa mengingat sisanya,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN