Barita meringis karena kepalanya sakit luar biasa. Berat dan berdenyut-denyut. Seperti ada palu yang memukul kepalanya dari berbagai sisi. Sementara dengungan orang yang bercakap-cakap terdengar samar-samar di telinganya. Ada suara beberapa laki-laki dan juga suara tangis perempuan. Siapa sebenarnya orang-orang itu? Dan di mana dirinya saat ini? Barita ingin sekali membuka mata. Namun kedua kelopak matanya terasa sangat sulit untuk dilebarkan. Seperti ada lem perekat tak kasat mata di sana. Arghhh! Barita berusaha keras menggerakkan tubuhnya. Diikuti dengan kelopak matanya yang membuka perlahan. Sejenak Barita kehilangan orientasi. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali. Berupaya mengingat-ingat di mana dirinya saat ini. "Alhamdullilah, akhirnya kamu sudah sadar, Nak. Ibu keta