Suara sirene ambulance yang meraung-raung membuat telinga Barita berdenging. Sejurus kemudian dua orang petugas medis berseragam putih-putih, melompat keluar dari belakang mobil ambulance. Seorang petugas itu laki-laki, dan yang seorang lagi perempuan. Mereka menurunkan brankar beroda, oksigen portable dan dua boxs berwarna biru, yang berisi perlengkapan medis. "Suster, tolong selamatkan dia. Saya mohon." Barita yang bersimpuh di atas tubuh diam dan pucat Karmila memohon dengan suara parau. Ia masih saya memegangi tangan dingin Karmila. "Tentu, Pak. Pasti pasien akan kami selamatkan. Tapi Bapak silakan minggir dulu. Biarkan saya dan teman saya ini bekerja," bujuk petugas medis lembut namun tegas. Menyadari bahwa petugas medis itu benar, barulah Barita melepaskan genggaman tangannya. Sej