"Jangan mulai lagi Pita. Saya harap kamu cukup dewasa untuk tidak merendahkan dirimu sendiri. Jangan membuat saya semakin tidak respek padamu." Budi memberikan tatapan peringatan sebelum mendekati meja nomor empat. "Saya hanya ingin mengetahui penyebab Mas Budi memposting photo Karmila. Apa benar Mas tertarik pada Karmila, atau Mas hanya memanas-manasiku saja?" Pita memberondong Budi dengan pertanyaan penasarannya. "Kamu ini siapa sampai kamu merasa berhak mengetahui kehidupan pribadi saya? Kenali wilayahmu." Dinginnya suara Budi membuat Pita terdiam. Selama tiga tahun berpacaran, ia tidak mengetahui kepribadian Budi yang seperti ini. Datar, dingin dan tidak tersentuh. Cara Budi memandangnya begitu datar. Seolah-oh mereka mereka belum pernah kenal sebelumnya. "Saya... saya ... hanya me