Lia Pagi ini aku bangun lebih pagi dari biasanya. Niat hati ingin membuat sarapan untuk seluruh tamuku yang menginap, malah begitu aku bangun, Luna dan Rara sudah sibuk di dapur. Tampaknya malah Mas Reza juga Danu sudah bangun jauh lebih dulu dari aku karena halaman belakang sudah bersih begitu aku ke sana. Aku masih ingat, semalam kami hanya membersihkan seperlunya sebelum kami semua masuk kamar. Masih terdapat banyak barang kotor juga makanan sisa, tetapi pagi ini aku lihat halaman belakang sudah bersih seperti sebelum kami bakar-bakaran. “Tamu itu harusnya nggak perlu repot-repot gitu, loh!” ujarku begitu aku sudah bergabung dengan Rara dan Luna di dapur. “Ngurus bayi itu capek banget, Mbak. Kasihan lah, kalau Mbak Lia masih harus masak buat