Pintu depan rumah terbuka dengan suara keras, diikuti langkah tergesa-gesa Lindsey dan Kenji. Udara di antara mereka terasa tebal, dipenuhi hasrat yang tertahan selama bertahun-tahun. Sebelum sempat melepas coat-nya, Kenji sudah menekan tubuh Lindsey ke dinding, bibirnya menyambar bibir Lindsey dengan ganas. "Kau masih sama ... masih membuatku gila," desis Kenji, suaranya serak. Lindsey tak menjawab. Tangannya meraih kerah baju Kenji dan menariknya dengan kasar, membiarkan kancing-kancingnya berhamburan. Nafasnya pendek, dadanya naik turun cepat. Selama ini, dia menahan diri, menolak setiap pria yang mendekat, karena tak ada yang bisa menggantikan Kenji di hatinya. Selama ini, dia pikir gairahnya akan tetap mati karena kematian Kenji. Tapi, ternyata keajaiban membuat Kenji te