Kereta berhenti dengan gemuruh, membangunkan Dakota dari tidur ringannya. Dia mengusap kaca jendela yang berembun karena salju, mencoba melihat ke luar. Di mana aku? Papan nama stasiun menunjukkan nama yang asing baginya. Sebuah kota kecil yang bahkan tidak pernah dia dengar. Dengan tas kecil satu-satunya, Dakota turun. Udara dingin salju langsung menyergapnya, membuatnya menggigil. “Aku butuh tempat tinggal sementara,” gumamnya. Dia melangkah keluar stasiun, mencari taksi atau setidaknya petunjuk arah. Tapi yang ada hanya jalanan sepi dan beberapa toko yang sudah tutup. Perutnya keroncongan. Dakota tidak ingat kapan terakhir kali dia makan dengan benar. Lalu, di ujung jalan, dia melihat cahaya hangat dari sebuah kafe kecil—"Kylie’s Homely Cafe" Tanpa pikir panjang, d