Selama dua jam lebih Reyhan menunggu di bandara. Tapi nenek dan juga Yogi belum juga tiba di sana. Reyhan sudah mengedarkan pandangannya setiap kali ada pesawat tiba, Reyhan berharap itu adalah Yogi dan nenek. Namun harapan selalu nihil. Waktu itu dia mencoba bertanya kepada seorang petugas di sana, lalu tidak lama kemudian dia diberitahukan bahwa pesawat ditunda keberangkatannya karena cuaca buruk. Mau tidak mau dia harus menunggu, lebih dari perkiraan. Tapi harus tetap sabar menunggu. Cukup lama menunggu dia akhirnya dipanggil oleh suara yang dikenalinya, suara pria yang kemayu dan sudah pasti dikenali sekali oleh Reyhan pemilik suara itu. Dia menoleh lalu menghampiri dua orang yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempatnya menunggu. “Kakak sudah lama?” “Hampir tiga jam.” “Ya ta