Cindy telah dipasangkan alat bantu napas, infus juga sudah terpasang di tangannya. Suasana hatinya Reyhan kian memburuk melihat ini di depan matanya. Cindy yang meringis kesakitan, sementara dia tidak bisa membantu apa pun pada istrinya sekarang ini. Dia memegang tangan istrinya dengan kuat. Semenjak isya tadi Cindy semakin parah dan terus menahan sakit. Reyhan sudah tidak menahan rasa sedihnya semenjak melihat kejadian ini. Dipegangnya tangan sang istri dengan kuat sembari mengelap keringatnya Cindy yang terus keluar. “Sabar, ya. Harus kuat.” Cindy mana peduli dengan ucapannya Reyhan kala rasa sakit menguasainya seperti ini. Rasanya memang benar-benar tidak ingin mendengar apa pun lagi dari orang. Yang dia rasakan hanya rasa sakit serta pinggulnya pegal sekali. Dia tidur miring kemudi