DNA

2189 Kata

"Istirahatlah, Icha harus lebih banyak istirahat untuk menghindari gerakan berlebih di perut Icha!" Imbuh Reyhan saat Marissa enggan memejamkan mata, karena sampai detik ini Marissa masih tidak percaya jika dia baru saja keluar dari badai itu. Apakah ini adalah akhir dari badai itu? "Apa perlu Mas memberi mu suntikan penenang, agar Icha bisa mendapatkan istirahat penuh?" Tanya Reyhan lagi tapi kali ini Marissa malah menggeleng. "Tidak perlu. Itu tidak perlu Mas. Icha hanya sedang tidak bisa mendapatkan tidur Icha karena Icha takut. Icha takut jika Icha tidur dan terbangun dari tidur Icha, semua akan kembali seperti semula, dan ini hanya mimpi!" Imbuh Marissa jujur dengan apa yang sedang dia rasakan saat ini. Reyhan langsung tersenyum, lalu menggenggam sebelah tangan Marissa, kemudian me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN