Susan mulai terbangun dan Sidney membiarkannya menggeliat sebentar sementara Sidney menunggu momen yang tepat untuk menyapanya.
Susan bangun dan terlihat bingung melihat ke sekeliling, bahkan dia sampai memeriksa kalender beberapa kali, sebelum kemudian meraih ponsel dan segera melemparnya kembali ke atas tempat tidur. Dia terlihat beberapa kali memeriksa kepalanya kemudian berjalan ke kamar mandi.
Sidney terkejut begitu Susan melepas pakaiannya di depan cermin dan spontan Sidney memejamkan mata melarang Susan untuk melihat. Susan terkejut tapi masih belum sepenuhnya sadar sedang bicara dengan siapa dia mulai mengerutu kesal karena matanya tidak bisa dibuka.
"Buka mataku lagi, sungguh aku tidak bisa melihat apa-apa! "
Sidney membuka matanya dan melihat susan menoleh ke sekeliling mungkin mencarinya. Dari situ Sidney tidak bisa bersembunyi lagi dan terpaksa harus menyapa.
"Hay, Susan.... "
Susan langsung terlonjak hingga lututnya terbentur tepian wastafel, meringis nyeri kesakitan sambil masih melompat dan berjinjit-jinjit.
"Siapa kau?"
.Sidney jadi langsung berpikir cepat untuk menyebut nama.
"Aku Eric," Sidney asal menyebut nama tersebut entah karena apa dia juga belum memikirkanya "tolong jangan terkejut dulu." Sidney meperingatkan Susan.
"Siapa kau berani sekali memerintahku?" Anehnya Susan juga tidak berteriak histeris seperti wanita kebanyakan ketika Sidney menyapanya dia malah langsung menantang.
"Aku adalah orang lain di kepalamu." Tiba-tiba Sidney juga bingung bagaimana harus menjelaskan dan Sisney melihat Susan malah mulai memukul-mukul kepalanya sendiri.
"Jangan lakukan itu, karena itu juga menyakitiku." Tentu saat Susan menyakiti dirinya Eric juga merasakan hal yang sama katrena mereka ada dalam satu tubuh dan itu rasanya masih aneh untuk Sidney.
"Aku tidak peduli siapa namamu, cepat enyahlah dari kepalaku! " teriak Susan cukup lantang.
"Aku tidak bisa,"jujur Sisney.
"Memang siapa kau ini, jin, setan toilet atau apa? "
"Namaku Eric." Ternyata cuma itu yang dapat Sisney katakan karena belum sempat berpikir lagi dengan pagi seribut ini dan di tuduh sebagai setan toilet.
"Omong kosong, pasti kau setan yang coba menipuku, ayo cepat keluar aku tidak mau menampungmu!"