BAB 18*
300 Kata
Selama ini Sidney lebih banyak dibesarkan oleh pengasuhnya di banding orang tuanya sendiri yang super sibuk. Selulus menyelesaikan gelar S2-nya Sidney sudah harus mengantikan semua tanggung jawab ayahnya yang mulai sakit-sakitan. Sidney hanya punya seorang ayah dan mereka juga tidak terlalu akrab. Ayah Sidney meninggal tiga tahun lalu di mansion mewahnya di Dubai. Jadi Sidney sendiri juga tidak sempat bertemu di hari terakhirnya, Sidney hanya datang untuk pemakaman dan sepertinya dia juga tidak terlalu sedih atau kehilangan.
Jadi jelas sekali jika Sidney memang tidak pernah dibesarkan seperti Susan, dia hampir tidak memiliki empati sama sekali terhadap perasaan orang lain. Tapi kali ini sepertinya Sidney agak prihatin melihat orang tua Susan. Karena itu Sidney mengirim sejumlah uang kerekening mereka. Walau tidak akan pernah sepadan tapi memang hanya itu yang bisa dia lakukan untuk menebus rasa bersalahnya yang bagaimanapun telah merenggut putri mereka.
Seminggu kemudian ibu Susan meneleponnya karena kaget dengan jumlah uang yang telah di krim putrinya.
"Hanya itu yang bisa kuberikan pada kalian," kata Sidney. "Mungkin aku akan semakin jarang berkunjung setelah ini. "
Sidney hanya heran karena ibu Susan tidak mengatakan apa-apa lagi setelah itu dan hanya mendoakan putrinya agar mendapatkan yang terbaik di tempat kerja barunya.
Meski tak mengakuinya secara gamblang tapi nyatanya Sidney memang tidak bisa mengabaikan rasa bersalahnya begitu saja. Dan sepertinya baru kali ini seorang Sidney Parker memiliki empati terhadap perasaan orang lain walaupun ternyata dia juga tidak bisa berbuat apa-apa.
Setelah itu Sidney mulai menjaga jarak dan teleponnya pun juga semakin sulit untuk di hubungin. Orang tua Susan sedih tapi mereka pikir putrinya itu mungkin hanya butuh waktu untuk menenangkan diri akibat kegagalan hubungannya dengan Nolan. Bagaimanapun mereka sudah dua tahun bersama pasti tidak mudah saat tiba-tiba harus berpisah. Apalagi mereka tahu Susan sampai mengundurkan diri dari pekerjaan yang sudah susah payah dia perjuangkan.
- Penulis
