Pagi hari dengan sajian 10 panggilan tak terjawab dari Helen sudah jadi sarapan setiap hariku sejak 1 minggu yang lalu. Yah, aku belum menemui Helen.
Aku tahu dia ingin aku menemaninya. Bukan aku tidak mau, sungguh! Tapi pikiranku masih kacau. Apalagi hubungan Vira dan Dani makin dekat. Vira juga tak mau keluar dari tempat kerja k*****t itu.
Hari ini jadwalku sungguh padat. Hampir tak ada celah untuk menemui Vira di kantornya. Yah, aku ingin melihat langsung kegiatannya di kantor Dani.
Tapi sialnya jadwalku tak mengizinkan aku untuk bertemu dengannya hari ini.
Aku memang punya jadwal mengisi seminar untuk persatuan pengusaha muda se-Indonesia.
Saat mengisi seminar, aku melihat seseorang yang saat ini menjadi biang kekacauan hariku. Salvira. Dia datang. Tentu saja, karena dia sekretar
