Gilang membawaku pulang ke rumah seperti biasa. Aku segera menuju kamarku dan mulai membersihkan diri. Mungkin guyuran air bisa membuatku lebih baik. Aku menatap bayanganku di cermin. Lihatlah! Betapa menyedihkannya nasibku. Mungkin ini salahku yang terlalu berani mengambil keputusan tanpa berpikir panjang. Aku pikir menikah tanpa melibatkan hati itu perkara mudah. Apalagi bentukan Gilang yang super dingin membuatku yakin bahwa hatiku tidak akan terjerat. Tapi nyatanya semua berbalik padaku. Mungkin otakku sedikit tidak waras. Menyukai manusia es yang tak pernah peduli padaku. Aku teringat janjiku pada Soraya Si gadis biola. Sebentar lagi aku sidang. Gadis itu benar-benar tidak muncul sesuai janjinya. Pikiranku terhenti saat aku mendengar derap langkah menuju depan pintu kamarku. Cepat-